Desa Canggu, kecamatan Jetis, kabupaten Mojokerto terletak di baratnya hulu Kali Mas.berbatasan langsung dengan desa mliriprowo atau di baratnya pabrik tjiwi kimia, Sidoarjo.
Sekitar tahun 1930 an, desa Canggu di pimpin oleh seorang lurah bernama Singokerto yang biasa di panggil mbah lurah Singo. Mbah lurah mempunyai putra bernama Ngadimin. mbah lurah ini seorang yang bijaksana sehingga masyarakat menghormati dan segan kepada beliau. berbanding terbalik dengan putranya, Ngadimin. ia seorang maling, hampir tiap malam ia menyatroni rumah tetangganya. walau aksinya sering ketahuan warga, tetapi ia selalu lolos dari amuk massa. sebenarnya, bisa saja penduduk desa mengadukan ke bapaknya. tetapi warga, segan kepada mbah lurah. begitu juga mbah lurah, bukannya ia membiarkan tabiat anaknya yang meresahkan warga desa. mentang -mentang anaknya,maka ia membiarkan saja kelakuan anaknya .mbah lurah bukan pemimpin seperti itu. tak henti-hentinya, mbah lurah menasihati dengan halus anaknya. tapi dasar anak bengal, Ngadimin seakan acuh saja. mbah lurah juga tak pernah bosan berdoa yang terbaik untuk anaknya.
Suatu sore, mbah lurah menemukan anaknya sedang melamun di teras pendopo rumahnya. ditegurlah oleh mbah lurah ,"Gus, tumben kok melamun. ada apa? ".mbah lurah memanggil putranya dengan panggilan Gus. yang merupakan kepanjangan dari Bagus.suatu harapan dan gambaran doa orang tua yang penuh kasih sayang ,yang penuh harap agar sifat putranya berubah menjadi lebih baik. seburuk apapun anak, jangan mendoakan dengan panggilan yang buruk. bukankah nama adalah doa? .itu teladan orang-orang dulu,yang sekarang sudah banyak di tinggalkan.dan ada satu alasan lagi, sebenarnya mbah lurah Singo agak segan dengan putranya itu. dulu sewaktu Ngadimin masih kecil .mbah lurah pernah memarahinya karena ia tidak membantu mbah lurah Singo yang mondar mandir mengangkat batang bambu yang panjang padahal sudah di suruh berkali-kali . tanpa banyak bicara, Ngadimin langsung memanggul semua batang bambu yang panjang dan besar itu dari pinggir jalan dimana bambu -bambu itu ditumpuk menuju ke belakang rumah dengan jarak yang cukup jauh. . mengangkatnya dan membawanya dengan mudah padahal tubuhnya kecil. jangankan anak kecil, orang dewasa pun akan kesulitan memanggul satu saja batang bambu itu.
Ngadimin menjawab, "Begini Bah, saya ingin menjadi orang sakti ".mbah lurah berkata, "Ingin sakti? untuk apa? ".dengan datar Ngadimin menjawab, "Biar tidak mudah terpergok ketika mencuri dan orang tidak bisa melihat ku kalau mereka mengepungku ".apa yang dikatakan mbah lurah? marahkah beliau mendengar perkataan anaknya ? tidak, orang bijak itu tak mudah marah. Mbah lurah menjawab, "Oh,, kalau cuma itu gampang Gus".dengan wajah ceria Ngadimin menatap ayahnya yang juga terkenal mempunyai kedigdayaan, "Benarkah Bah? lalu apa yang harus aku lakukan biar sakti? ".mbah lurah terdiam lalu berkata, "Tunggulah beberapa hari dulu, sekarang mandilah dulu!".Ngadimin menyanggupi lalu dengan gembira menuju ke dalam rumah untuk mandi.
Beberapa hari kemudian, mbah lurah meminta Ngadimin bersiap-siap untuk diajak pergi .di perjalanan Ngadimin tak berani bertanya kepada ayahnya kemana tujuan mereka sebenarnya . Beberapa jam kemudian sampailah mereka ke pondok Ndresmo atau Sidoresmo, Surabaya. kawasan yang terkenal dengan sebutan The Little Hadhromaut ,kawasan habaib berwajah jawa. yang mana ulama'-ulama' di sana merupakan keturunan Sayid Sulaiman Basyaiban. Mbah lurah sowan ke KH Abdurrahman Siddiq, salah satu kyai sepuh di sana. "Ada apa mbah lurah jauh-jauh ke sini? "tanya kyai. Mbah lurah menjawab , "Begini kyai, anak saya ini ingin sakti ".kyai menjawab, "Oh, mudah itu. putra ki lurah harus tinggal disini, sanggup? " .Ngadimin mengangguk. Mbah lurah pun pamit pulang.
"Nak, namamu siapa? "tanya kyai. "Ngadimin, kyai "jawab Ngadimin. "Kok, kedengarannya kurang enak. nanti kalau kamu dipanggil, yang terhormat panjenenganipun al mukarrom kyai haji... Ngadimin....orang-orang malah mentertawai kamu,kuganti saja biar lebih cocok. (Ngadimin cuma mengangguk )mulai sekarang namamu Musthofa bila nanti kamu di ajak kenalan teman-teman mu"kata kyai. Ngadimin hanya diam pasrah, ia cuma menunduk tidak berani menatap wajah kyai sepuh di depannya. Kyai melanjutkan perkataannya, "Nak, tugas mu adalah menjaga kayu penabuh beduk masjid pondok. jaga baik-baik jangan sampai hilang ".Musthofa menjawab, "Enggih yai, saya akan menjaganya ".
Keesokan nya, beberapa santri datang kepada kyai, "Maaf kyai, sejak kemarin kalau waktu sholat tiba, beduk tidak bisa di tabuh ".kyai bertanya, "Kenapa? ".santri-santri itu menjawab, "Soalnya kayu penabuhnya dibawa santri baru yang bernama Musthofa, ketika kami minta kayu itu. serta-merta ia menolaknya ".kyai manggut-manggut "Panggilkan Musthofa ".santri-santri segera memanggil Musthofa. Kyai berkata kepada Musthofa, "Nak, mulai sekarang. kalau waktu sholat tiba kamu tabuh beduk dengan kayu di tanganmu itu ".Musthofa menjawab, "Enggih yai".
Keesokannya, santri-santri datang lagi kepada kyai, "Maaf kyai, sekarang setiap akan sholat beduk mulai ditabuh Musthofa. tetapi, masak setelah menabuh beduk langsung ngeluyur pergi?".kyai mengerti maksud murid-muridnya, segera Musthofa dipanggil lagi, "Nak, bagus sekali kamu mau menabuh beduk. besok setelah beduk ditabuh, kamu adzan ya!".Musthofa menjawab, "Enggih,yai".mulai hari itu, terdengar adzan dari suara Musthofa yang kecil melengking dan tidak enak didengar .
Beberapa hari kemudian, santri-santri datang lagi .kyai bertanya, "Sekarang ada apa lagi? ".santri-santri menjawab, "Itu yai, setelah adzan. Musthofa langsung pergi ke biliknya lalu tidur".Musthofa dipanggil lagi, "Nak, terimakasih kamu mau adzan. besok setelah adzan kamu pujian sholawat dan iqomah sekalian , ya? ".Musthofa menjawab, "Enggih, yai".
Setiap hari, Musthofa adzan lalu pujian sholawat kemudian iqomah . ketika semua santri bersiap-siap sholat,lain halnya dengan Musthofa .ia langsung pergi menuju biliknya. hal itu membuat sebagian santri geregetan lalu melaporkannya kepada kyai. untuk kesekian kalinya, Musthofa di panggil kyai. "Nak, nanti kalau sudah selesai iqomah, kamu ikut sholat ya? "kata kyai. dengan ta'dzim Musthofa menjawab, "Enggih kyai".sekarang setiap sholat 5 waktu,Musthofa menabuh beduk, adzan, pujian, iqomah lalu ikut sholat berjamaah kemudian pergi. ternyata, apa yang dilakukan Musthofa masih saja kurang berkenan di hati beberapa santri itu. mereka pun lapor lagi kepada kyai. Musthofa pun di panggil lagi, "Nak, nanti setelah sholat jangan langsung pergi. kamu baca wirid dulu ".Musthofa menjawab, "Enggih, kyai ".dengan rajin Musthofa melakukan aktivitas nya itu,ternyata tidak ada satupun santri yang sanggup mengalahkan rajinnya Musthofa.sampai suatu hari, kyai mendatangi Musthofa lalu mengajarinya ilmu tentang wudlu, adzan, sholat dan macam-macamnya sholat, puasa, ritual haji serta berbagai wirid. ngaji tentang akhlak pun ia terima dari gurunya. mana yang baik dan buruk, yang halal dan haram .lama kelamaan, niat sebagai pencuri sakti hilang dari hatinya.
Genap setahun lebih, Musthofa di panggil lagi oleh kyai, "Nak, sekarang kamu boleh pulang. kamu sudah menjadi orang sakti. hanya orang sakti saja yang bisa selama setahun istiqomah 5 waktu sehari semalam menabuh beduk, adzan ,pujian, iqomah ,sholat berjamaah lalu membaca wirid kemudian mengaji. nanti kalau sudah sampai di rumah, tugas pertama mu adalah membangun masjid agar kamu bisa sakti terus. amalkan ilmumu, walau kamu mengaji ilmu sekitar rukun islam saja, tetapi itu sudah cukup bagimu ".Musthofa seperti biasanya menjawab, "Enggih kyai".ia tidak pernah menjawab pertanyaan gurunya dengan perkataan yang panjang.ia tidak banyak bertanya .apapun perintah gurunya tidak pernah ia bantah. ia merasa bodoh dalam hal mewujudkan cita-citanya menjadi orang sakti,tapi sekarang sakti versi gurunya.
Ketika pulang, ia menyampaikan pesan gurunya untuk membangun masjid kepada ayahnya. Mbah lurah kemudian berpikir menyulap sebagian pendoponya yang luas untuk dijadikan masjid. ia tidak ingin mencari lokasi lain untuk pembangunan masjid. bukan tanpa alasan, mbah lurah ingin mengawasi sekaligus mendampingi putranya berda'wah.setelah mengakui kealiman putranya, mbah lurah pun ikut mengaji kepada Musthofa bersama warga desa dan beberapa santri yang mulai berdatangan. lambat laun nama Musthofa terkenal di sekitar Canggu sebagai orang yang alim.
Beberapa tahun kemudian, santri-santri mbah Musthofa semakin banyak. ia ingin menunaikan ibadah haji ke tanah suci .keinginan itu ia sampaikan kepada ibundanya. sang ibu dengan arif menjawab, "Nak, bagi ibu kamu itu tetap Ngadimin bekas pencuri. kamu itu masih kotor, nak. sedangkan Mekkah Madinah itu suci. disana ada Ka'bah dan tempat bersemayamnya jasad Nabi Muhammad yang suci. ibu khawatir engkau akan mengotori tempat-tempat itu. ibu tidak akan mengizinkanmu ke sana sampai ibu tahu kamu sudah suci dan pantas kesana. besok malam buatlah balon yang besar dari tempelan kertas bersama murid-muridmu. taruh di pelataran masjid, dibawahnya taruh lilin agar balonmu bisa naik. lalu berdirilah melingkar bersama murid-muridmu di halaman masjid. awasi balonmu yang membumbung tinggi keatas sampai hilang dari pandangan kalian semua lalu bertepuk tangan lah kemudian lantunkan sholawat atas Nabi Muhammad "Yaa nabiy salam 'alaika". bila balon itu kelihatan kembali lalu turun ke tengah halaman masjid ini. berarti itu tanda kamu di terima oleh Alloh swt dan Rosululloh saw. ketika balon itu mulai naik keatas sampai hilang dari pandangan, semua santri mulai melantunkan sholawat sambil bertepuk tangan. keajaiban terjadi, dari atas awan balon mulai tampak dan perlahan-lahan turun kembali ke tempat semula di tengah pelataran masjid dimana para santri berdiri melingkar. melihat hal itu, maka dengan terharu ibundanya merestui Mbah Musthofa pergi naik haji.
Mbah Kyai Musthofa ,wali yang sangat kharismatik ini wafat sekitar tahun 1970an. masjidnya masih berdiri tegak disamping Mts Al Musthofa yang mempunyai model pendidikan yang baik dengan penekanan pada bahasa Inggris dan Arab .ada keunikan dibekas kamar pribadi Mbah Musthofa yang sekarang sudah di bongkar untuk dijadikan jalan pada gapura masuk masjid. di malam tertentu setiap jam 1 tengah malam, di area yang berukuran sekitar 2*3 meter itu tercium bau harum .
Semoga rahmat dari Alloh swt tercurah kepada beliau, orangtuanya beserta anak cucunya .dan berkah perjuangannya membuat rahmat Alloh swt meliputi daerah Canggu, khususnya dan daerah lain yang di dalamnya ada pejuang agama yang gigih. Aamiin
Wallohu a'lam,
Author:pari