Senin, 05 Desember 2016

Kuncinya itu Bismillah

Penarip, Mojokerto adalah suatu perkampungan kecil 1,5 km ke selatan dari alun-alun kota melalui jalan mojopahit yang ramai. disitu dahulu sekitar tahun 1935an ada sebuah pondok pesantren yang dipimpin seorang kyai sepuh bernama KH Ilyas. muridnya sangat banyak, kebanyakan berasal dari daerah Cirebon. diluar pagar pondok ada seseorang dari desa Surodinawan yang bernama pak Gito yang berjualan es ronde. bapak ini sangat dermawan, ia akan menggratiskan es nya bila yang beli adalah para santri. suatu hari, kyai menyampaikan tausiyah kepada murid-muridnya ,"Anak-anak, semuanya di Alam semesta ini, itu kuncinya adalah Bismillah".pak Gito yang mendengar perkataan kyai tersentuh hatinya sehingga hidayah langsung masuk yang membuatnya terus mengingat perkataan kyai tersebut. mulai hari itu, setiap apapun aktivitasnya,sekecil apapun kegiatannya, ia selalu memulainya dengan bacaan Basmallah. karena ia meyakini bahwa aktivitasnya adalah termasuk isi dari alam semesta.

Hingga suatu hari ,sungai surodinawan yang memisahkan Penarip dan surodinawan, meluap airnya. pak Gito yang biasa menyeberang melalui jembatan kayu yang sederhana kebingungan karena jembatan itu ikut hanyut terbawa arus air yang sangat deras. ia bingung bukan karena melihat kerugian modalnya karena jelas dagangannya akan utuh.tetapi ia memikirkan para santri nanti makan apa kalau tidak ada dirinya. di tengah kebingungannya, tiba-tiba ia teringat perkataan kyai tentang kunci alam semesta ini. pikirnya, bukankah bencana ini juga isi alam semesta? dengan yakin dan pasrah kepada Alloh swt, ia melafalkan kalimat Basmallah. Subhanalloh..., keajaiban terjadi. Pak Gito melihat di depannya mulai terbentuk suatu bangunan jembatan yang menghubungkan dimana dirinya berada dengan seberang. ia pun bergegas menyeberanginya. warga pondok terkejut sekali melihat pak Gito tetap bisa berjualan. mereka semua tahu kalau sungai sudah meluap, maka putus lah jalur ke dan dari surodinawan. para ustadz pun heran dan akhirnya hal itu dilaporkan kepada kyai. kyai segera mendatangi pak Gito yang masih sibuk melayani pembeli, "Pak Gito, nanti setelah selesai berjualan,aku ingin kerumah sampeyan "kata kyai. Pak Gito dengan gembira menyambutnya, "Nggih yai, nanti sama saja pulang nya".
Setelah habis dagangannya pak Gito pun mengajak kyai menuju rumahnya. sesampainya ditepi sungai yang masih meluap mereka berhenti. Kyai lalu bertanya, "Sekarang bagaimana, pak.disini tidak kulihat satupun jembatan ? ".pak Gito menoleh sambil tersenyum, "Kyai jangan khawatir. bukankah kyai pernah dawuh bahwa alam semesta ini kuncinya itu Bismillah. "pak Gito pun membaca Basmallah.ajaib,kembali sebuah jembatan terbentuk. "Kyai berjalan tepat di belakang saya saja "kata  pak Gito yang dituruti kyai. mereka pun dengan selamat sampai ke seberang. setelah agak lama ngobrol di rumah pak Gito, kyai pun pamit pulang. Kyai berkata. "Pak Gito, tolong antarkan aku pulang". pak Gito dengan heran bertanya. "Lho, kyai. bukankah panjenengan sudah tahu rahasianya menyeberangi sungai itu? ".kyai berkata, "Pak aku tahu kuncinya, tetapi sampeyan yang tahu cara menggunakan kunci itu ".pak Gito pun mengantar kyai pulang melewati jalur yang sama. setelah sampai, pak Gito berkata, "Kalau kyai membutuhkan saya, insyaalloh saya siap".

Bulan hajipun datang. kyai yang akan berangkat menunaikan ibadah haji ,memanggil pak Gito. "Pak aku akan berangkat haji. tentunya aku di sana akan lama .nanti kalau aku kangen dengan es ronde mu, bagaimana? ".
Pak Gito menjawab, "Tidak usah dipikirkan kyai. kyai tinggal memanggil saya saja ".

Subhanalloh... lagi-lagi keajaiban terjadi. bila di perjalanan atau di tanah suci kyai ingin es ronde buatan pak Gito. Kyai segera memanggilnya,"Pak Gito, bawakan satu mangkuk ronde ".sekonyong-konyong datanglah pak Gito dengan topi khas nya sambil berkaos oblong  membawa semangkuk ronde lalu kembali hilang. bila kyai selesai makan, maka dipanggillah kembali pak Gito dan dengan segera datanglah pak Gito mengambil mangkuknya lalu kembali hilang.

Wallohu a'lam

Author:pari 

Kamis, 01 Desember 2016

Yang penting akhirnya (Gus Miek, Kediri)

Gus Miek, seorang alim yang di bungkus Alloh swt dalam kenylenehan. kebijaksanaannya sering di luar logika manusia pada umumnya karena ia melihat rahasia kehidupan dengan cahaya Tuhan. tetapi apapun bungkusnya, alim tetaplah alim. Ilmu tak bisa di tutupi kecuali oleh kebodohan. dan kebodohan itu kembar identik dengan kita, sehingga kebanyakan orang-orang seperti kita tidak bisa mengerti apa yang dilakukan Gus Miek,kecuali setelah beberapa tahun kemudian.

Suatu hari, Gus Miek pergi bersama sopirnya, Pak Baha' ke daerah Gondang legi, Malang. di terminal, Gus Miek bilang ke pak Baha',sopirnya, "Pak, kamu lihat orang itu? ".Gus Miek menunjuk seorang pemuda dengan tubuh penuh tato. Pak Baha' melihat lalu mengangguk. Gus Miek meneruskan perkataannya, "Awasi saja ia, jangan dekati ".pak Baha' ,walau sering melihat keanehan bersama Gus Miek, tak ayal juga timbul rasa penasaran di dalam hati nya tentang pemuda yang di tunjuk Gus Miek. ia mencari siapa sebenarnya pemuda itu? setelah bertanya-tanya, ternyata pemuda itu adalah bos preman di daerah tersebut. sesuai pesan Gus Miek, pak Baha' hanya mengawasi saja pemuda itu. lama kelamaan, Pak Baha' melihat pemuda itu semakin hari ada yang berubah. ia tampak sering memakai sarung. dan ternyata ia mempunyai keinginan untuk berjumpa dengan Gus Miek. setelah berjumpa dengan Gus Miek, pemuda itu menangis ingin bertaubat. lalu Gus Miek mengibaskan tangannya ke tubuh pemuda itu,seketika rontoklah semua tato di tubuh pemuda itu .

Gus Miek tahu, walau pemuda itu preman takdirnya kelak ia akan menjadi seorang yang alim.
Kita tidak pernah tahu, kelak takdir kita menjadi orang celaka atau tidak. Perhatikan dan awasi saja dirimu yang penting akhirnya itu kita selamat.
Jadi jangan kagum dengan kelebihan orang lain,jangan mencibir kekurangan orang lain!!! Yang penting itu akhirnya.
Yaa Alloh biha Yaa Alloh biha Yaa Alloh bihusnul khotimah
(Wahai Alloh, dengan berkah namaMu. Wahai Alloh berilah kami akhir yang baik)

Wallohu a'lam

Author:pari 

Ta'dzimnya Kh Musthofa, Canggu

Desa Canggu, kecamatan Jetis, kabupaten Mojokerto terletak di baratnya hulu Kali Mas.berbatasan langsung dengan desa mliriprowo atau di baratnya pabrik tjiwi kimia, Sidoarjo.
Sekitar tahun 1930 an, desa Canggu di pimpin oleh seorang lurah bernama Singokerto yang biasa di panggil mbah lurah Singo. Mbah lurah mempunyai putra bernama Ngadimin. mbah lurah ini seorang yang bijaksana sehingga masyarakat menghormati dan segan kepada beliau. berbanding terbalik dengan putranya, Ngadimin. ia seorang maling, hampir tiap malam ia menyatroni rumah tetangganya. walau aksinya sering ketahuan warga, tetapi ia selalu lolos dari amuk massa. sebenarnya, bisa saja penduduk desa mengadukan ke bapaknya. tetapi warga, segan kepada mbah lurah. begitu juga mbah lurah, bukannya ia membiarkan tabiat anaknya yang meresahkan warga desa. mentang -mentang anaknya,maka ia membiarkan  saja kelakuan anaknya .mbah lurah bukan pemimpin seperti itu. tak henti-hentinya, mbah lurah menasihati dengan halus anaknya. tapi dasar anak bengal, Ngadimin seakan acuh saja. mbah lurah juga tak pernah bosan berdoa yang terbaik untuk anaknya.

Suatu sore, mbah lurah menemukan anaknya sedang melamun di teras pendopo rumahnya. ditegurlah oleh mbah lurah ,"Gus, tumben kok melamun. ada apa? ".mbah lurah memanggil putranya dengan panggilan Gus. yang merupakan kepanjangan dari Bagus.suatu harapan dan gambaran doa orang tua yang penuh kasih sayang ,yang penuh harap agar sifat putranya berubah menjadi lebih baik. seburuk apapun anak, jangan mendoakan dengan panggilan yang buruk. bukankah nama adalah doa? .itu teladan orang-orang dulu,yang sekarang sudah banyak di tinggalkan.dan ada satu alasan lagi, sebenarnya mbah lurah Singo agak segan dengan putranya itu. dulu sewaktu Ngadimin masih kecil .mbah lurah pernah memarahinya karena ia tidak membantu mbah lurah Singo yang mondar mandir mengangkat batang bambu yang panjang padahal sudah di suruh berkali-kali . tanpa banyak bicara, Ngadimin langsung memanggul semua batang bambu yang panjang dan besar itu dari pinggir jalan dimana bambu -bambu itu ditumpuk menuju ke belakang rumah dengan jarak yang cukup jauh. . mengangkatnya dan membawanya dengan mudah padahal tubuhnya kecil. jangankan anak kecil, orang dewasa pun akan kesulitan memanggul satu saja batang bambu itu.

Ngadimin menjawab, "Begini Bah, saya ingin menjadi orang sakti ".mbah lurah berkata, "Ingin sakti? untuk apa? ".dengan datar Ngadimin menjawab, "Biar tidak mudah terpergok ketika mencuri dan orang tidak bisa melihat ku kalau mereka mengepungku ".apa yang dikatakan mbah lurah? marahkah beliau mendengar perkataan anaknya ? tidak, orang bijak itu tak mudah marah. Mbah lurah menjawab, "Oh,, kalau cuma itu gampang Gus".dengan wajah ceria Ngadimin menatap ayahnya yang juga terkenal mempunyai kedigdayaan, "Benarkah Bah? lalu apa yang harus aku lakukan biar sakti? ".mbah lurah terdiam lalu berkata, "Tunggulah beberapa hari dulu, sekarang mandilah dulu!".Ngadimin menyanggupi lalu dengan gembira menuju ke dalam rumah untuk mandi.
Beberapa hari kemudian, mbah lurah meminta Ngadimin bersiap-siap untuk diajak pergi .di perjalanan Ngadimin tak berani bertanya kepada ayahnya kemana tujuan mereka sebenarnya . Beberapa jam kemudian sampailah mereka ke pondok Ndresmo atau Sidoresmo, Surabaya. kawasan yang terkenal dengan sebutan The Little Hadhromaut ,kawasan habaib berwajah jawa. yang mana ulama'-ulama' di sana merupakan keturunan Sayid Sulaiman Basyaiban. Mbah lurah sowan ke KH Abdurrahman Siddiq, salah satu kyai sepuh di sana. "Ada apa mbah lurah jauh-jauh ke sini? "tanya kyai. Mbah lurah menjawab , "Begini kyai, anak saya ini ingin sakti ".kyai menjawab, "Oh, mudah itu. putra ki lurah harus tinggal disini, sanggup? " .Ngadimin mengangguk. Mbah lurah pun pamit pulang.

"Nak, namamu siapa? "tanya kyai. "Ngadimin, kyai "jawab Ngadimin. "Kok, kedengarannya kurang enak. nanti kalau kamu dipanggil, yang terhormat panjenenganipun al mukarrom kyai haji... Ngadimin....orang-orang malah mentertawai kamu,kuganti saja biar lebih cocok. (Ngadimin cuma mengangguk )mulai sekarang namamu Musthofa bila nanti kamu di ajak kenalan teman-teman mu"kata kyai. Ngadimin hanya diam pasrah, ia cuma menunduk tidak berani menatap wajah kyai sepuh di depannya. Kyai melanjutkan perkataannya, "Nak, tugas mu adalah menjaga kayu penabuh beduk masjid pondok. jaga baik-baik jangan sampai hilang ".Musthofa menjawab, "Enggih yai, saya akan menjaganya ".

Keesokan nya, beberapa santri datang kepada kyai, "Maaf kyai, sejak kemarin kalau waktu sholat tiba, beduk tidak bisa di tabuh ".kyai bertanya, "Kenapa? ".santri-santri itu menjawab, "Soalnya kayu penabuhnya dibawa santri baru yang bernama Musthofa, ketika kami minta kayu itu. serta-merta ia menolaknya ".kyai manggut-manggut "Panggilkan Musthofa ".santri-santri segera memanggil Musthofa. Kyai berkata kepada Musthofa, "Nak, mulai sekarang. kalau waktu sholat tiba kamu tabuh beduk dengan kayu di tanganmu itu ".Musthofa menjawab, "Enggih yai".

Keesokannya, santri-santri datang lagi kepada kyai, "Maaf kyai, sekarang setiap akan sholat beduk mulai ditabuh Musthofa. tetapi, masak setelah menabuh beduk langsung ngeluyur pergi?".kyai mengerti maksud murid-muridnya, segera Musthofa dipanggil lagi, "Nak, bagus sekali kamu mau menabuh beduk. besok setelah beduk ditabuh, kamu adzan ya!".Musthofa menjawab, "Enggih,yai".mulai hari itu, terdengar adzan dari suara Musthofa yang kecil melengking dan tidak enak didengar .

Beberapa hari kemudian, santri-santri datang lagi .kyai bertanya, "Sekarang ada apa lagi? ".santri-santri menjawab, "Itu yai, setelah adzan. Musthofa langsung pergi ke biliknya lalu tidur".Musthofa dipanggil lagi, "Nak, terimakasih kamu mau adzan. besok setelah adzan kamu pujian sholawat dan iqomah sekalian , ya? ".Musthofa menjawab, "Enggih, yai".

Setiap hari, Musthofa adzan lalu pujian sholawat kemudian iqomah . ketika semua santri bersiap-siap sholat,lain halnya dengan Musthofa .ia langsung pergi menuju biliknya. hal itu membuat sebagian santri geregetan lalu melaporkannya kepada kyai. untuk kesekian kalinya, Musthofa di panggil kyai. "Nak, nanti kalau sudah selesai iqomah, kamu ikut sholat ya? "kata kyai. dengan ta'dzim Musthofa menjawab, "Enggih kyai".sekarang setiap sholat 5 waktu,Musthofa menabuh beduk, adzan, pujian, iqomah lalu ikut sholat berjamaah kemudian pergi. ternyata, apa yang dilakukan Musthofa masih saja kurang berkenan di hati beberapa santri itu. mereka pun lapor lagi kepada kyai. Musthofa pun di panggil lagi, "Nak, nanti setelah sholat jangan langsung pergi. kamu baca wirid dulu ".Musthofa menjawab, "Enggih, kyai ".dengan rajin Musthofa melakukan aktivitas nya itu,ternyata tidak ada satupun santri yang sanggup mengalahkan rajinnya Musthofa.sampai suatu hari, kyai mendatangi Musthofa lalu mengajarinya ilmu tentang wudlu, adzan, sholat dan macam-macamnya sholat, puasa, ritual haji serta berbagai wirid. ngaji tentang akhlak pun ia terima dari gurunya. mana yang baik dan buruk, yang halal dan haram .lama kelamaan, niat sebagai pencuri sakti hilang dari hatinya.

Genap setahun lebih, Musthofa di panggil lagi oleh kyai, "Nak, sekarang kamu boleh pulang. kamu sudah menjadi orang sakti. hanya orang sakti saja yang bisa selama setahun istiqomah 5 waktu sehari semalam menabuh beduk, adzan ,pujian, iqomah ,sholat berjamaah lalu membaca wirid kemudian mengaji. nanti kalau sudah sampai di rumah, tugas pertama mu adalah membangun masjid agar kamu bisa sakti terus. amalkan ilmumu, walau kamu mengaji ilmu sekitar rukun islam saja, tetapi itu sudah cukup bagimu ".Musthofa seperti biasanya menjawab, "Enggih kyai".ia tidak pernah menjawab pertanyaan gurunya dengan perkataan yang panjang.ia tidak banyak bertanya .apapun perintah gurunya tidak pernah ia bantah. ia merasa bodoh dalam hal mewujudkan cita-citanya menjadi orang sakti,tapi sekarang sakti versi gurunya.

Ketika pulang, ia menyampaikan pesan gurunya untuk membangun masjid kepada ayahnya. Mbah lurah kemudian berpikir menyulap sebagian pendoponya yang luas untuk dijadikan masjid. ia tidak ingin mencari lokasi lain untuk pembangunan masjid. bukan tanpa alasan, mbah lurah ingin mengawasi sekaligus mendampingi putranya berda'wah.setelah mengakui kealiman putranya, mbah lurah pun ikut mengaji kepada Musthofa bersama warga desa dan beberapa santri yang mulai berdatangan. lambat laun nama Musthofa terkenal di sekitar Canggu sebagai orang yang alim.

Beberapa tahun kemudian, santri-santri mbah Musthofa semakin banyak. ia ingin menunaikan ibadah haji ke tanah suci .keinginan itu ia sampaikan kepada ibundanya. sang ibu dengan arif menjawab, "Nak, bagi ibu kamu itu tetap Ngadimin bekas pencuri. kamu itu masih kotor, nak. sedangkan Mekkah Madinah itu suci. disana ada Ka'bah dan tempat bersemayamnya jasad Nabi Muhammad yang suci. ibu khawatir engkau akan mengotori tempat-tempat itu. ibu tidak akan mengizinkanmu ke sana sampai ibu tahu kamu sudah suci dan pantas kesana. besok malam buatlah balon yang besar dari tempelan kertas bersama murid-muridmu. taruh di pelataran masjid, dibawahnya taruh lilin agar balonmu bisa naik. lalu berdirilah melingkar bersama murid-muridmu di halaman masjid. awasi balonmu yang membumbung tinggi keatas sampai hilang dari pandangan kalian semua lalu bertepuk tangan lah kemudian lantunkan sholawat atas Nabi Muhammad "Yaa nabiy salam 'alaika". bila balon itu kelihatan kembali lalu turun ke tengah halaman masjid ini. berarti itu tanda kamu di terima oleh Alloh swt dan Rosululloh saw. ketika balon itu mulai naik keatas sampai hilang dari pandangan, semua santri mulai melantunkan sholawat sambil bertepuk tangan. keajaiban terjadi, dari atas awan balon mulai tampak dan perlahan-lahan turun kembali ke tempat semula di tengah pelataran masjid dimana para santri berdiri melingkar. melihat hal itu, maka dengan terharu ibundanya merestui Mbah Musthofa pergi naik haji.

Mbah Kyai Musthofa ,wali yang sangat kharismatik ini wafat sekitar tahun 1970an. masjidnya masih berdiri tegak disamping Mts Al Musthofa yang mempunyai model pendidikan yang baik dengan penekanan pada bahasa Inggris dan Arab .ada keunikan dibekas kamar pribadi Mbah Musthofa yang sekarang sudah di bongkar untuk dijadikan jalan pada gapura masuk masjid. di malam tertentu setiap jam 1 tengah malam, di area yang berukuran sekitar 2*3 meter itu tercium bau harum .
Semoga rahmat dari Alloh swt tercurah kepada beliau, orangtuanya beserta anak cucunya .dan berkah perjuangannya membuat rahmat Alloh swt meliputi daerah Canggu, khususnya dan daerah lain yang di dalamnya ada pejuang agama yang gigih. Aamiin

Wallohu a'lam,

Author:pari  

Jangan melihat dhohirnya (Mbah Kholil, Bangkalan)

Awal tahun 1900an, ada seseorang yang tinggal di Surabaya tidak percaya sama sekali dengan kewalian -kewalian. ia mengingkari semua keajaiban yang dianugerahkan Alloh swt kepada para waliNya.beberapa temannya yang bercerita tentang kewalian Mbah Kholil, Bangkalan pun ia sanggah. tapi kemanapun ia pergi, selalu saja ia mendengar cerita tentang kekeramatan mbah Kholil. lama kelamaan ia pun penasaran juga. ia memutuskan untuk pergi membuktikan kewalian Mbah Kholil. setelah menyeberang selat madura, sampailah ia dipondok Mbah Kholil menjelang magrib. ia pun bermaksud melaksanakan sholat di musholla pondok. ia tidak tahu wajah Mbah Kholil seperti apa. setelah mencari tahu, ia mendapat jawaban bahwa yang akan memimpin sholat magrib adalah Mbah Kholil sendiri. maka masuklah ke mihrab seorang tua bertubuh sedikit kurus dan tinggi berjubah serta berimamah putih dengan suara bariton, ia mulai memimpin jamaah sholat magrib. orang dari Surabaya itu mengambil tempat di barisan paling belakang.

Tetapi ketika Mbah Kholil membaca AlFatihah ,kedengarannya kurang fasih. pemuda itu terkejut karena hampir semua bacaan Mbah Kholil salah semua. dalam hatinya ia berkata, "Wali kok AlFatihah nya salah semua ".

Semilahirokmanirokim
Alkamdulillahirobilngalamin
Arokmanirokim
...
...
...
...waladnootniiiiitt

Semua jamaah menjawab,, Aamiin...
kecuali orang dari Surabaya. ia semakin kesal dengan Mbah Kholil. ia benar-benar semakin tidak percaya dengan adanya wali. maka ia mufarroqoh (memisahkan diri) dari jamaah dan mendirikan sholat magrib sendiri. karena sudah malam ia berencana kembali besok pagi dan menginap di musholla pondok tanpa ingin menemui Mbah Kholil. ketika sholat Isya' ,tanpa menunggu Mbah Kholil mengimami sholat lagi. bergegas ia mengerjakan sholat Isya' sendirian.

Keesokan harinya ia pun berangkat pulang. saat melewati sebuah sungai kecil yang jernih, hatinya tergerak untuk mandi sebentar di sungai itu. ketika pakaiannya ia lepas, menceburlah ia ke sungai. airnya terasa segar hingga ia merasa betah berendam di sungai itu. setelah dirasa cukup berendam, ia pun berniat keluar dari air. tetapi alangkah terkejutnya ia karena melihat seekor harimau yang besar sedang menduduki pakaiannya. dengan rasa takut ia mencoba mengusir harimau dengan berbagai cara. tetapi setiap usaha yang dilakukannya tidak membuat harimau itu terusik atau pergi. malahan semakin tampak marah sambil mengaum dengan membuka mulutnya lebar-lebar. orang itu tampak lebih ketakutan karena bisa saja harimau itu melompat ke air lalu menerkamnya. ia mulai melafalkan berbagai doa yang ia hafal sampai membaca ayat-ayat Alquran dengan suara fasih. tetapi tetap saja tidak mampu mengusir harimau itu.

Karena lama di dalam air,ia menggigil kedinginan. dengan putus asa ia berdoa, "Yaa Alloh, bila Mbah Kholil benar-benar waliMu sudah barang tentu AlFatihahnya bisa mengusir harimau ini ".ia pun membaca AlFatihah sebagaimana Mbah Kholil membacanya. ketika sampai bacaan, waladnooniit....
di luar dugaan, harimau itu lari terbirit birit ketakutan. setelah dirasa harimau itu sudah jauh, bergegas ia naik lalu memakai pakaiannya lalu kembali menuju pondok Mbah Kholil. baru saja ia menginjak halaman pondok, tiba -tiba dari arah pondok Mbah Kholil menyapanya dengan suara keras sambil melambaikan tangan kanannya, "Halo orang Surabaya, bagaimana waladnootniit nya? ".mendengar itu, buru-buru ia berlari lalu mencium tangan Mbah Kholil sambil meminta maaf. Mbah Kholil berkata, "Jangan memperhatikan dhohirnya saja, perhatikan juga batinnya".

Sesuatu yang kelihatan lucu, kelihatan sepele, kelihatan hina.bisa saja suatu saat nanti bagi Alloh swt dan abdi-abdinya yang sholeh sesuatu yang besar dan berharga.

Wallohu a'lam

Author:pari

Sabtu, 12 November 2016

Sejarah berdirinya MT Al Awwabin

Al Awwabin, sebuah kalimat yang tidak asing bagi sebagian umat islam tetapi juga asing bagi sebagian umat Islam yang lain.Yang berarti orang-orang yang kembali(bertaubat).sebuah kalimat yang mengacu pada sebuah nama sholat sunah yang dikerjakan 6 rokaat antara maghrib dan isya',dimana Rosululloh saw bersabda bahwa sholat itu setara dengan ibadah 12 tahun.yang menggambarkan betapa sulitnya sholat itu dikerjakan kecuali bagi orang-orang yang benar-benar bertaubat dikarenakan terletak di waktu senggang di mana manusia sedang sibuk bersantai ria setelah berkutat dengan urusan duniawi.selain sholat awwabin antara maghrib dan isya',ada 2 sholat yang juga dikategorikan awwabin karena mempunyai karakteristik kesulitan yang sama yaitu sholat Dhuha,dimana letak sholat itu di waktu gencar-gencarnya kita di jam kerja.dan sholat tahajud yang terletak di jam istirahat kita di waktu malam.bisa kita lihat bersama,seperti ada pesan Tuhan kepada kita lewat ketiga sholat tersebut.Tuhan seperti berkata,"Kalau kamu mau berkorban meluangkan waktu bersenang-senangmu untukKU disaat teman-temanmu lengah dengan dunianya.maka kau termasuk orang yang bersungguh-sungguh kembali/bertaubat kepada-KU".dan balasan Tuhan tidak main-main kepada hamba yang melaksanakannya yaitu waktu yang hanya beberapa menit digunakan untuk sholat itu di ganti menjadi seperti ibadah 12 tahun.kenapa Tuhan tidak menghadiahi yang lain seperti sorga,dilipat gandakan pahalanya atau hal-hal yang lainnya?itu semua tidak sebanding dengan hadiah berupa waktu.sudah kita maklumi bahwa manusia itu di batasi oleh ruang dan waktu.berapa sih umur manusia sekarang?paling banter 100 tahun itupun 95% tidak bisa ia nikmati karena tentunya berbagai penyakit yang mulai menempel di tubuhnya.lagi pula dengan umur segitu, tidak semuanya kita pergunakan untuk beribadah,kan?.mari kita cerdas sedikit dengan samudra kasih sayang Alloh swt.bila 5 menit kita kerjakan sholat awwabin,maka kita seperti telah beribadah 12 tahun penuh.kalau seminggu kita kerjakan, berarti kita seperti beribadah 84 tahun penuh.nah,kalau sebulan kita kerjakan berarti kita seperti beribadah 360 tahun penuh.Wow,ruar biasa.itulah yang disebut panjang umur dalam arti yang sebenarnya.dengan batas umur yang sedikit, tetapi Alloh swt dengan rahmatNYA menilai ibadah kita seperti orang yang berumur ratusan bahkan ribuan tahun. Subhanalloh...,lalu nikmat apa dari Tuhanmu yang engkau dustakan?.tetapi walau begitu, sholat maktubah 5 waktu itu juga tetap dijaga . 

Itu salah satu alasan kenapa majelis ini dinamakan Al Awwabin.berangkat dari keprihatinan dan pandangan tentang pentingnya ilmu agama khususnya di kalangan anak-anak dan remaja agar mereka tidak terpengaruh pergaulan yang buruk karena sudah mempunyai dasar benteng agama.tidak pernah terbersit sedikitpun maksud berdirinya majelis ini untuk menyaingi TPQ-TPQ yang telah berdiri lebih dulu.karena dari sekian banyak anak-anak yang mengaji di TPQ-TPQ itu, masih banyak anak-anak yang tidak mau mengaji sama sekali apalagi remaja-remaja yang sudah menginjak dewasa dimana mereka enggan bahkan malu mengaji lewat lembaga TPQ ini.nah,merekalah bidikan kami.memakai kata majelis ta'lim bukan berati kami ini jebolan pondok besar seperti Lirboyo, Tambak beras, Tebu ireng atau bahkan Rubath Tarim Hadromaut.bukan berarti juga kami ini keturunan orang alim, ulama besar,habaib dan sebagainya.dan bukan juga kami ini orang alim, ustadz.kami hanya jebolan ngaji dari Langgar/mushola,ditambah dengan mengikuti pengajian-pengajian umum.kami bukan siapa-siapa yang layak dikenal atau dihormati,kami juga kurang paham bahkan sama sekali buta dengan yang namanya kitab kuning.kami ini orang bodoh dan yang kami tahu hanyalah berjuang.berjuang mensyiarkan agama Alloh swt.berjuang dengan hal-hal kecil dari sunah Nabi saw. yang kami tahu hanya anjuran Rosululloh saw agar mengajarkan ilmu kepada saudara muslim kami walau itu cuma satu huruf.ittiba' dengan majelis semaan Qur'an Gus Miek kediri, sebagai tempat berkumpul, tempat guyon bersama tetapi diselingi dengan bacaan yang bermanfaat seperti Al Qur'an dan dzikir kepada Alloh swt.penggunaan nama majelis ta'lim hanyalah sebuah metode syiar agar remaja-remaja tidak malu mengaji.  karena penekanan kami adalah pembentukkan akhlak yang notabene sebagai karakteristik manusia dalam ukurannya di kehidupan sosial bermasyarakat dengan landasan 2 thoriqoh besar yaitu Alawiyah dan Qodiriyah wan naqsyabandiyah.kenapa thoriqoh juga diajarkan?harusnya itu diajarkan untuk orang yang sudah berumur lanjut?dan pertanyaan yang muncul lainnya.bukan tidak ada alasan tentang hal itu.kami melihat bahwa di dalam ajaran thoriqoh terdapat pelbagai disiplin ilmu yang berusaha mengamalkan setiap perbuatan Rosululloh saw walau pun kita tidak bisa meniru seluruhnya,dan kami berkeyakinan bahwa semua tingkah laku Rosululloh saw itu sangat baik untuk kemaslahatan umat islam khususnya dan untuk manusia secara umum baik di kehidupan dunia maupun di kehidupan akhirat.sehingga kenakalan remaja yang menjadi masalah bangsa dan setiap orang tua bisa di tekan.kami berkeyakinan,kenapa sesuatu yang baik tidak di tanamkan sejak dini?kenapa sesuatu yang seharusnya mudah di lakukan,harus di undur begitu lama?
Cikal bakal majelis ini adalah pengajian dengan murid 1 orang yang di adakan di medio 2008 setelah bulan Ramadan berlalu bertempat di musholla Al Muhajirin.
Karena berbagai macam hal, kami memindahkan ke rumah setelah 1tahun berlalu.selama setahun itu, pengajian bisa dibilang tidak berkembang sama sekali bahkan seperti mati suri. karena muridnya tidak bertambah dan terkadang libur karena banyak nya kegiatan sekolah atau uzur lain.kami rasakan tahun itu sangat berat apalagi kami baru berumah tangga dan lahirnya anak pertama kami. Tetapi Alhamdulillah, dengan izin Alloh semua bisa kami lewati.tujuan utama kami lah yang membuat kami untuk beristiqomah mengajar. Sampai suatu hari kami bermimpi berjumpa dengan Rosululloh saw bersama Nabi Khidir as. Di dalam mimpi itu Rosululloh membawa sebuah kursi kecil dari kayu berukiran sangat indah yang konon selalu beliau pakai untuk mengajar para sahabat(wallohu a'lam). Beliau menyuruh kami untuk menyerahkan nya kepada KH Husein Ilyas (semoga selalu dalam rahmat Alloh swt). Nabi Khidir pun juga berwasiat apabila kami ingin bertemu beliau agar kami menemuinya di suatu tempat (sambil menyebut nama tempat itu) .setelah terbangun, beberapa hari kemudian kami bersilatur rahim kepada KH Husein Ilyas untuk menyampaikan pesan Rosululloh tersebut. Sebenarnya di dalam hati kami timbul kebimbangan, apakah  mimpi itu betul apa tidak? Tetapi itu cuma sebentar karena kami merasa mengemban amanah dan amanah itu harus di sampaikan apapun resikonya. Setelah kami menyampaikan hal itu kepada kyai, tiba-tiba kyai yang terkenal kasyaf ini berdiri lalu mendekat.jujur,saat itu kami siap di tampar oleh beliau.tetapi di luar dugaan, beliau hendak memeluk kami dan dengan sedikit berkelit kami berhasil menghindar yang hasilnya kami berhasil membungkuk,memegang tangan beliau, lalu mencium tangan itu. Beliau tampak bahagia sambil menjelaskan makna mimpi itu.di kesempatan itu kami meminta ijazah Rotibul hadad dan izin untuk mengajarkan nya.dan kyai bilang mengajarlah dengan apapun yang kami punya lalu mengijazahi semuanya. saat pulang, kami sempat berpikir maksud perkataan kyai.sebenarnya kami meminta ijazah Rotibul hadad itu untuk bisa di wariskan atau di ajarkan kepada anak cucu .sebab kami merasa tidak ada harapan mengajar kembali walau niat untuk itu tetap membara.sampai kemudian datanglah beberapa anak minta di ajari mengaji sampai saat ini.

Kami mempunyai motto, "SEDERHANA TAPI BERKUALITAS ".kami kerjakan yang kecil dan tampak sepele menurut pandangan masyarakat.karena ,bagaimana bisa mengerjakan yang besar kalau yang kecil saja tidak sanggup?dan untuk merubah masyarakat agar sesuai tuntutan Rosululloh saw , maka harus memulai dari diri sendiri dulu .dari seperti cara makan, duduk, mandi dan sebagainya.dan seperti sholat Awwabin, dengan waktu yang sedikit dalam mengerjakan nya tetapi di setarakan Alloh seperti ibadah 12 tahun.

Asas kami, "BERTAUBAT DAN BERSYUKUR ".karena menurut kami, perjalanan manusia itu berlandaskan 2 hal tersebut.dan itu pantas untuk kita jadikan sebab dalam beribadah kepada Nya, pantas kita buru dan pantas kita pegang ketika kelak menghadap padaNya.

Setelah pembangunan tempat khusus mengaji selesai dengan di tandai kedatangan Rosululloh saw dalam mimpi kami lagi di mana beliau datang lalu melepas jubah beliau yang berwarna coklat dan menyelimutkannya pada bangunan baru itu yang mana seluruh bangunan tersebut tertutup rapat oleh jubah beliau. kami sebut bangunan itu sebagai zawiyah ar ribath,tempat mengaji dengan mengikatkan diri pada ketaatan kepada Alloh dan Rosul-NYA. dan di resmikan tanggal 6 juni 2013 bertepatan dengan isro' mi'roj, maka kami tetapkan setiap isro' mi'roj sebagai hari lahir majelis.

Harapan kami, dengan adanya majelis ini.akan lahir generasi islam yang berbudi luhur,berakhlak mulia, berpikir sederhana tetapi cerdas dan dimanapun selalu ingat sebagai santri yang Awwabin.santri yang kembali, santri yang selalu bertaubat dan kebanggaan orang tua, agama bahkan bangsa.santri yang menjadi semacam virus kebaikan yang bisa menulari lingkungan di sekitar nya. Jangankan hidupnya,dalam keadaan sudah wafat pun tetap memberi manfaat kepada yang lain sebab ada hadits Nabi saw;bahwa jenazah orang yang bertaubat akan menghentikan azab bagi ahli kubur di sekitarnya selama 41 tahun. Semoga kami dan santri -santri istiqomah menjadi santri Awwabin sampai mati. Aamiin.

Wallohu a'lam

Author:pari

Selasa, 27 September 2016

Bayi-bayi ajaib



Dari Abu Hurairah Ra. Dari Nabi Saw, beliau bersabda : “ Tidak ada bayi yang bisa berbicara kecuali tiga yaitu Nabi Isa Putra Maryam, dan bayi yang menyelamatkan Juraij.
Juraij adalah seorang laki-laki yang sangat rajin beribadah serta ia membuat Biara dimana ia selalu berada didalamnya. Suatu hari ibunya datang sedangkan ia baru sholat, lalu ibunya memanggil “Wahai Juraij”. Ia berkata dalam hati “Wahai Tuhan, ini ada ibuku tetapi saya baru sholat”. Ia meyelesaikan sholatnya dan ibunya pulang. Esok harinya ibunya datang lagi dan ia sedang sholat, ibunya memanggil lagi “Wahai Juraij”. Ia berkata dalam hati lagi “Aduh Tuhan ini ada ibuku tetapi saya baru sholat”. Ia meyelesaikan sholatnya. Esok harinya ibunya datang lagi dan ia sedang sholat, ibunya memanggil  “Wahai Juraij”. Ia berkata dalam hati lagi “Aduh Tuhan ini ada ibuku tetapi saya baru sholat”. Lagi-lagi ia menyelesaikan sholatnya. Kemudian ibunya berdoa : “Wahai Allah, janganlah Engkau mematikan Juraij sebelum ia berurusan dengan pelacur”. Juraij memang salah seorang Bani Israil yang terkenal tekun beribadah. Waktu itu ada perempuan jahat yang cukup cantik berkata : “Seandainya kamu sekalian menghendaki, saya sanggup menguji Juraij”. Kemudian perempuan itu datang dan menganggu Juraij, tetapi ia tidak tergoda sedikitpun. Perempuan itu datang kepada seorang penggembala dan diajaknya ke Biara Juraij serta mengajaknya berbuat zina dan penggembala itupun berbuat zina sehingga perempuan itu mengandung. Ketika perempuan itu melahirkan seorang bayi, ia berkata : “Bayi ini adalah hasil persetubuhanku dengan Juraij”. Kemudian orang-orang Bani Israil datang kepada Juraij dan memaksanya untuk turun serta dirobohkanlah Biaranya itu dan mereka memukulinya. Juraij berkata : “Kenapa kamu sekalian berbuat seperti ini ? Mereka menjawab : “Engkau berbuat zina dengan pelacur ini hingga melahirkan seorang bayi. Juraij bertanya : “Mana bayinya ?” mereka membawa bayi itu dan Juraij berkata : “Tunggulah dulu saya akan sholat. Juraij pun sholat dan ketika telah selesai, Juraij datang kepada bayi itu dan dipijatlah perut bayi itu sambil bertanya : “Wahai bayi siapakah bapakmu ?”. Bayi itu menjawab : “Si Fulan yang penggembala itu.” Orang-orang Bani Israil terus mencium dan minta maaf kepada Juraij serta berkata : “Kami akan mrmbangunkan sebuah Biara dari emas untuk kamu”. Jawab Juraij : “Jangan, bangunkanlah kembali biara dari tanah sebagaimana semula”. Maka mereka pun membangunkan biara untuk Juraij.

Kamis, 15 September 2016

GUS DUR DAN MBAH YAI



Suatu saat Ustadz Jawa silahturrahim ke Mbah Yai dan diterima diruang tamu sambil lesehan, didalam ruang tamu tampak beberapa orang yang datang dengan berbagai keperluan. Ditembok ruang tamu terpajang foto Gus Dur bersama Mbah Yai saat Gus Dur sowan dan masih menjabat sebagai Presiden RI, Ustadz Jawa bertanya perihal foto tsb. Mbah Yai bercerita, “ Saat Gur Dur menjabat Presiden, tanpa konfirmasi lebih dahulu. Tiba-tiba ada mobil panther memasuki halaman dan keluarlah Gus Dur bersama rombongan yang terdiri dari para putra Kyai dan beberapa wartawan”. Seperti biasa, Mbah Yai menyambut Gus Dur dengan akrab  diruang tamu. Beberapa kameramen mulai mengabdikan momen itu dengan jempretan kameranya, tetapi anehnya, dari sekian banyak kamera, tidak satupun yang bisa digunakan. Mereka tidak tahu peyebabnya, mereka kebingungan karena yang mereka tahu kamera-kamera itu tadinya baik-baik saja. Mbah Yai tahu hal itu “ Mas-mas kameranya tidak berfungsi ya ?”.  “ Iya Kyai, tidak tahu kenapa ”,jawab mereka, “ Tentu saja tidak bisa, kalian kan tadi belum bersalaman denganku kan ? Lha wong, listriknya disini ”, jawab Kyai sambil menunjuk telapak tangan kanan beliau, Gus Dur atas nama rombongan meminta maaf apabila ada ketidaksopanan jama’ahnya kepada Mbah Kyai. Mbah Kyai menjawab, “ Inilah kehebatan Kyai-kyai Mojopahit, Gus”. Yang disambut dengan tawa para hadirin, Mbah Yai bertanya lagi “ Sampeyan jauh-jauh kesini itu ada apa, Gus”. Gus Dur berkata “Kyai saya kesini mau becerita, “dihari kiamat nanti ada seorang laki-laki yang kecil tubuhnya ( Mbah Yai berkata, Rasa-rasanya aku akan disindir Gus Dur ini”.  Ustadz Jawa dan tamu tertawa karena kebetulan Mbah Yai ini bertubuh kecil ). Laki-laki ini divonis masuk surga, maka berjalanlah ia menuju surga. Tiba-tiba datang seorang wanita memprotes keputusan Alloh itu, ia mengaku sebagai istrinya. Laki-laki yang menjadi suaminya itu telah menyakiti hatinya karena telah memadu dirinya dengan wanita lain. Laki-laki itu pun mengakuinya dan diseretlah ia menuju neraka. Ditengah perjalanan, malaikat yang menyeret laki-laki itu dihadang seorang perempuan, ia mengaku sebagai istri keduanya, terjadilah perdebatan sengit antara perempuan itu dengan malaikat. Wanita itu berkata “Hai malaikat, suamiku ini telah menolongku dengan mengawiniku dari lubang perzinaan, dan sudah sepantasnya ia masuk surga karena perbuatannya itu, bukan malah sebaliknya masuk neraka”. Karena tidak ada jalan keluar yang disepakati. Maka malaikat itu mengadu kepada Alloh. Dan Alloh pun memenagkan perempuan itu lalu membawanya menuju suraga. Semua tak tahan untuk tertawa apalagi Mbah Yai, karena semua tahu Mbah Yai mempunyai 4 istri. Akhirnya Gus Dur mendekat pada Mbah Kyai, “Kyai, orang yang beristri lebih dari satu itu ternyata tidak bisa masuk neraka”. Semua akhirnya tertawa lepas, ramai kedengarannya tapi tetap syahdu karena yang tertawa adalah santri-santri yang benar-benar santri bukan penonton parodi komedi, kata Mbah Yai kepada temannya “ ealah, Presiden jauh-jauh kok cuma ingin ceita itu doang. Tapi kalau tidak begitu, bukan Gus Dur namanya.

Berzina, tidak apa-apa bagi ahli hakekat ?


  Suatu hari Kyai Slamet yang menyamar mendatangi beberapa orang yang sedang berkumpul. Dilihat dari jauh, orang-orang itu kadang-kadang mendengarkan dengan serius salah seorang yang lebih tua berbicara. Kadang-kadang mereka tertawa-tertawa. Setelah Kyai Slamet bergabung, Orangtua yang berumur sekitar 50 an meliriknya dan terus membicarakan perihal ilmu Hakekat dan berbagai keramat yang dimiliki pengamalnya. Ternyata orangtua ini adalah salah satu pentolan jama’ah yang mendalami ilmu Hakekat, ilmu yang sangat tinggi dalam islam. Ia tampak berusaha agar orang-orang disekitarnya itu bergabung dengan jama’ahnya. Ia menjelaskan kalau orang Hakekat itu tidak perlu sholat, puasa Ramadhan, dsb. Karena mereka sudah menemukan Allohnya. Kyai Slamet diam saja, dalam hatinya berkata “ Hilang kemana Alloh kok sampai ditemukan ??”. Beberapa orang mulai tertarik dengan ulasan orangtua itu, yang akrab dipanggil abah. Apalagi ketika Abah menceritakan pengalaman-pengalamannya berzina dengan beberapa wanita. Orang-orang matanya berbinar-binar sambil tertawa-tawa. Kyai  Slamet bertanya, “Lho, Bah Berzina kan tidak boleh ?”. Si Abah melotot lalu berkata “ Kalau sampeyan tidak tahu ilmunya maka itu zina namanya ” Kyai Slamet binggung, ilmu apaan yang bisa merubah haram jadi halal, kalau urusan begituan ?”. Abah menjawab, “ Belajarlah padaku, belajarlah padaku”. Lalu Abah mulai menceritakan sedikit caranya yang didenarkan dengan antusias dan serius oleh orang-orang disekitarnya. Semua tersenyum-senyum dan tampaknya berpikir untuk bergabung dengan jama’ah Abah. Selain ke Alloh cepat, tidak perlu susah-susah sholat, ditambah bonus begituan yang memikat. Kyai Slamet mendekat ke Abah sambil senyum-senyum. “ Bah, kalau itu ku praktekkan ke anak gadismu berarti gak apa-apa ya ?” Kyai Slamet beranjak pergi meninggalkan Abah yang tampak tolol terdiam. Sedang orang-orang saling berpandangan menunjukkan keduannya

Senin, 12 September 2016

MANUSIA YANG DIPILIH TUHAN



            Dalam halaqoh, beberapa murid kasak kusuk berbisik membahas sesuatu yang ingin mereka tanyakan kepada Kyai Slamet, tetapi enggan pada guru guru mereka itu, Kyai Slamet yang sejak tadi sibuk sendiri merapikan kitab-kitab dan melihat jadwal-jadwalnya tiba-tiba bertanya “ada apa?”. Sambil tetap melanjutkan kesibukannya tanpa menoleh kepada santri-santrinya. Salah satu santri berkata” Yai, dalam banyak kesempatan. Panjenengan (kamu) kok sering mewanti-wanti kami untuk membiasakan agar tidak gampang mengeluh dan agar kami selalu tawadlu’ merendahkan diri?”. Kyai Slamet berhenti lalu berkata, “ aku berharap agar kalian-kalian menjadi manusia pilihan Tuhan, dulu Alloh pernah bertanya kepada Nabi Musa as kenapa IA mengangkatnya menjadi Nabi? Nabi Musa tidak tahu. Alloh pun berfirman, “Ingatkah kau Musa, ketika AKU mencerai-beraikan domba-domba mu yang kau gembala. Kau dengan sabar tidak mengeluh mengumpulkan mereka satu persatu, itu penciptaan manusia yang akan dijadikan dari apa, maka Api, Air, Angin bergejolak menujukkan kekuatan mereka agar dipilih menjadi bahan penciptaan manusia, hanya bumi saja yang terdiam, ketika ditanya” Wahai bumi, kenapa kamu terdiam?. Bumi menjawab, “ Apalah saya ini, saya hanya tanah yang tidak punya apa-apa untuk ditunjukkan”. Karna kerendahan hati bumi, maka tanah pun dipilih Tuhan sebagai bahan baku manusia.

UZLAH TERTINGGI


            Suatu hari, Kyai Slamet menerangkan ke-eratan hubungan antara Syariat dan Tarekat. “orang yang cuma memperbagus Syariat itu seperti orang yang mati, seperti jasad tanpa ruh. Begitu juga orang yang cuma memperdalam Tarekat tanpa memperdulikan Syariat, seperti roh gentayangan karena punya ruh tapi tidak berjasad. Kedua hal itu saling mengisi, ada wadah ada isinya”. Salah satu audiens menyela “Gus. Tapi saya tidak tertarik belajar tarekat. Karena didalam tarekat ada ritual yang disebut uzlah, menyendiri ketempat sunyi untuk berdzikir kepada Allah dalam jangka waktu tertentu. Padahal saya tidak bisa meninggalkan pekerjaan dan keluarga saya”. Kyai tersenyum, “kalau begitu anda bisa memilih menjalankan uzlah yang tertinggi”. Audiens itu bingung “lho ada tingktan-tingkatannya ya, Gus. Yang uzlah biasa saja tidak mampu apalagi yang tertinggi, malah gak sanggup saya”. Kyai Slamet berkata, ”Al Imam Al Quthub Habib Abdullah bin Alwi Al Hadad, Tarim Hadramaut berkata ketika ditanya tentang hal ini, bahwa uzlah tertinggi itu jasadmu bersama manusia, tetapi batinmu bersama Alloh. Jadi sampeyan tetap beraktifitas, bersosialisasi seperti biasa tetapi lebih bemutu karena semua hal yang sampeyan kerjakan tadi tidak menghalangi bahkan mendukung agar sampeyan dan Alloh terus berhubungan setiap waktu”. Para hadirin manggut-manggut. Kyai Slamet meneruskan “ pengamal Tarekat itu tidak eksklusif kesannya, malah terbuka orangnya, kenapa?? Karena katak didalam tempurung akan selalu merasa besar sendiri, alim sendiri, suci sendiri, tinggi sendiri, dan ia merasa tidak ada yang sanggup seperti dia dalam menggapai maqom yang menurutnya sudah tinggi di hadapan Alloh, padahal ketika Alloh mendatangkan ujian kecil seperti kedatangan wanita cantik, imannya dengan segera ia tinggalkan, dzikirnya tak karuan dan efeknya pikiran dan hatinya terisi angan-angan nafsu lalu berubah menjadi mesum. Parahnya, ia terus mersa benar karena ia betul-betul menjadi katak”. Hadirin pun tertawa dan bersama-sama Kyai Slamet serentak mengucap Naudzubillahi Min Dzalik