Kamis, 15 September 2016

Berzina, tidak apa-apa bagi ahli hakekat ?


  Suatu hari Kyai Slamet yang menyamar mendatangi beberapa orang yang sedang berkumpul. Dilihat dari jauh, orang-orang itu kadang-kadang mendengarkan dengan serius salah seorang yang lebih tua berbicara. Kadang-kadang mereka tertawa-tertawa. Setelah Kyai Slamet bergabung, Orangtua yang berumur sekitar 50 an meliriknya dan terus membicarakan perihal ilmu Hakekat dan berbagai keramat yang dimiliki pengamalnya. Ternyata orangtua ini adalah salah satu pentolan jama’ah yang mendalami ilmu Hakekat, ilmu yang sangat tinggi dalam islam. Ia tampak berusaha agar orang-orang disekitarnya itu bergabung dengan jama’ahnya. Ia menjelaskan kalau orang Hakekat itu tidak perlu sholat, puasa Ramadhan, dsb. Karena mereka sudah menemukan Allohnya. Kyai Slamet diam saja, dalam hatinya berkata “ Hilang kemana Alloh kok sampai ditemukan ??”. Beberapa orang mulai tertarik dengan ulasan orangtua itu, yang akrab dipanggil abah. Apalagi ketika Abah menceritakan pengalaman-pengalamannya berzina dengan beberapa wanita. Orang-orang matanya berbinar-binar sambil tertawa-tawa. Kyai  Slamet bertanya, “Lho, Bah Berzina kan tidak boleh ?”. Si Abah melotot lalu berkata “ Kalau sampeyan tidak tahu ilmunya maka itu zina namanya ” Kyai Slamet binggung, ilmu apaan yang bisa merubah haram jadi halal, kalau urusan begituan ?”. Abah menjawab, “ Belajarlah padaku, belajarlah padaku”. Lalu Abah mulai menceritakan sedikit caranya yang didenarkan dengan antusias dan serius oleh orang-orang disekitarnya. Semua tersenyum-senyum dan tampaknya berpikir untuk bergabung dengan jama’ah Abah. Selain ke Alloh cepat, tidak perlu susah-susah sholat, ditambah bonus begituan yang memikat. Kyai Slamet mendekat ke Abah sambil senyum-senyum. “ Bah, kalau itu ku praktekkan ke anak gadismu berarti gak apa-apa ya ?” Kyai Slamet beranjak pergi meninggalkan Abah yang tampak tolol terdiam. Sedang orang-orang saling berpandangan menunjukkan keduannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar