Dalam halaqoh,
beberapa murid kasak kusuk berbisik membahas sesuatu yang ingin mereka tanyakan
kepada Kyai Slamet, tetapi enggan pada guru guru mereka itu, Kyai Slamet yang
sejak tadi sibuk sendiri merapikan kitab-kitab dan melihat jadwal-jadwalnya
tiba-tiba bertanya “ada apa?”. Sambil tetap melanjutkan kesibukannya tanpa
menoleh kepada santri-santrinya. Salah satu santri berkata” Yai, dalam banyak
kesempatan. Panjenengan (kamu) kok sering mewanti-wanti kami untuk membiasakan agar
tidak gampang mengeluh dan agar kami selalu tawadlu’ merendahkan diri?”. Kyai
Slamet berhenti lalu berkata, “ aku berharap agar kalian-kalian menjadi manusia
pilihan Tuhan, dulu Alloh pernah bertanya kepada Nabi Musa as kenapa IA
mengangkatnya menjadi Nabi? Nabi Musa tidak tahu. Alloh pun berfirman,
“Ingatkah kau Musa, ketika AKU mencerai-beraikan domba-domba mu yang kau
gembala. Kau dengan sabar tidak mengeluh mengumpulkan mereka satu persatu, itu
penciptaan manusia yang akan dijadikan dari apa, maka Api, Air, Angin
bergejolak menujukkan kekuatan mereka agar dipilih menjadi bahan penciptaan
manusia, hanya bumi saja yang terdiam, ketika ditanya” Wahai bumi, kenapa kamu
terdiam?. Bumi menjawab, “ Apalah saya ini, saya hanya tanah yang tidak punya
apa-apa untuk ditunjukkan”. Karna kerendahan hati bumi, maka tanah pun dipilih
Tuhan sebagai bahan baku manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar