Al Awwabin, sebuah kalimat yang tidak asing bagi sebagian umat islam tetapi juga asing bagi sebagian umat Islam yang lain.Yang berarti orang-orang yang kembali(bertaubat).sebuah kalimat yang mengacu pada sebuah nama sholat sunah yang dikerjakan 6 rokaat antara maghrib dan isya',dimana Rosululloh saw bersabda bahwa sholat itu setara dengan ibadah 12 tahun.yang menggambarkan betapa sulitnya sholat itu dikerjakan kecuali bagi orang-orang yang benar-benar bertaubat dikarenakan terletak di waktu senggang di mana manusia sedang sibuk bersantai ria setelah berkutat dengan urusan duniawi.selain sholat awwabin antara maghrib dan isya',ada 2 sholat yang juga dikategorikan awwabin karena mempunyai karakteristik kesulitan yang sama yaitu sholat Dhuha,dimana letak sholat itu di waktu gencar-gencarnya kita di jam kerja.dan sholat tahajud yang terletak di jam istirahat kita di waktu malam.bisa kita lihat bersama,seperti ada pesan Tuhan kepada kita lewat ketiga sholat tersebut.Tuhan seperti berkata,"Kalau kamu mau berkorban meluangkan waktu bersenang-senangmu untukKU disaat teman-temanmu lengah dengan dunianya.maka kau termasuk orang yang bersungguh-sungguh kembali/bertaubat kepada-KU".dan balasan Tuhan tidak main-main kepada hamba yang melaksanakannya yaitu waktu yang hanya beberapa menit digunakan untuk sholat itu di ganti menjadi seperti ibadah 12 tahun.kenapa Tuhan tidak menghadiahi yang lain seperti sorga,dilipat gandakan pahalanya atau hal-hal yang lainnya?itu semua tidak sebanding dengan hadiah berupa waktu.sudah kita maklumi bahwa manusia itu di batasi oleh ruang dan waktu.berapa sih umur manusia sekarang?paling banter 100 tahun itupun 95% tidak bisa ia nikmati karena tentunya berbagai penyakit yang mulai menempel di tubuhnya.lagi pula dengan umur segitu, tidak semuanya kita pergunakan untuk beribadah,kan?.mari kita cerdas sedikit dengan samudra kasih sayang Alloh swt.bila 5 menit kita kerjakan sholat awwabin,maka kita seperti telah beribadah 12 tahun penuh.kalau seminggu kita kerjakan, berarti kita seperti beribadah 84 tahun penuh.nah,kalau sebulan kita kerjakan berarti kita seperti beribadah 360 tahun penuh.Wow,ruar biasa.itulah yang disebut panjang umur dalam arti yang sebenarnya.dengan batas umur yang sedikit, tetapi Alloh swt dengan rahmatNYA menilai ibadah kita seperti orang yang berumur ratusan bahkan ribuan tahun. Subhanalloh...,lalu nikmat apa dari Tuhanmu yang engkau dustakan?.tetapi walau begitu, sholat maktubah 5 waktu itu juga tetap dijaga .
Itu salah satu alasan kenapa majelis ini dinamakan Al Awwabin.berangkat dari keprihatinan dan pandangan tentang pentingnya ilmu agama khususnya di kalangan anak-anak dan remaja agar mereka tidak terpengaruh pergaulan yang buruk karena sudah mempunyai dasar benteng agama.tidak pernah terbersit sedikitpun maksud berdirinya majelis ini untuk menyaingi TPQ-TPQ yang telah berdiri lebih dulu.karena dari sekian banyak anak-anak yang mengaji di TPQ-TPQ itu, masih banyak anak-anak yang tidak mau mengaji sama sekali apalagi remaja-remaja yang sudah menginjak dewasa dimana mereka enggan bahkan malu mengaji lewat lembaga TPQ ini.nah,merekalah bidikan kami.memakai kata majelis ta'lim bukan berati kami ini jebolan pondok besar seperti Lirboyo, Tambak beras, Tebu ireng atau bahkan Rubath Tarim Hadromaut.bukan berarti juga kami ini keturunan orang alim, ulama besar,habaib dan sebagainya.dan bukan juga kami ini orang alim, ustadz.kami hanya jebolan ngaji dari Langgar/mushola,ditambah dengan mengikuti pengajian-pengajian umum.kami bukan siapa-siapa yang layak dikenal atau dihormati,kami juga kurang paham bahkan sama sekali buta dengan yang namanya kitab kuning.kami ini orang bodoh dan yang kami tahu hanyalah berjuang.berjuang mensyiarkan agama Alloh swt.berjuang dengan hal-hal kecil dari sunah Nabi saw. yang kami tahu hanya anjuran Rosululloh saw agar mengajarkan ilmu kepada saudara muslim kami walau itu cuma satu huruf.ittiba' dengan majelis semaan Qur'an Gus Miek kediri, sebagai tempat berkumpul, tempat guyon bersama tetapi diselingi dengan bacaan yang bermanfaat seperti Al Qur'an dan dzikir kepada Alloh swt.penggunaan nama majelis ta'lim hanyalah sebuah metode syiar agar remaja-remaja tidak malu mengaji. karena penekanan kami adalah pembentukkan akhlak yang notabene sebagai karakteristik manusia dalam ukurannya di kehidupan sosial bermasyarakat dengan landasan 2 thoriqoh besar yaitu Alawiyah dan Qodiriyah wan naqsyabandiyah.kenapa thoriqoh juga diajarkan?harusnya itu diajarkan untuk orang yang sudah berumur lanjut?dan pertanyaan yang muncul lainnya.bukan tidak ada alasan tentang hal itu.kami melihat bahwa di dalam ajaran thoriqoh terdapat pelbagai disiplin ilmu yang berusaha mengamalkan setiap perbuatan Rosululloh saw walau pun kita tidak bisa meniru seluruhnya,dan kami berkeyakinan bahwa semua tingkah laku Rosululloh saw itu sangat baik untuk kemaslahatan umat islam khususnya dan untuk manusia secara umum baik di kehidupan dunia maupun di kehidupan akhirat.sehingga kenakalan remaja yang menjadi masalah bangsa dan setiap orang tua bisa di tekan.kami berkeyakinan,kenapa sesuatu yang baik tidak di tanamkan sejak dini?kenapa sesuatu yang seharusnya mudah di lakukan,harus di undur begitu lama?
Cikal bakal majelis ini adalah pengajian dengan murid 1 orang yang di adakan di medio 2008 setelah bulan Ramadan berlalu bertempat di musholla Al Muhajirin.
Karena berbagai macam hal, kami memindahkan ke rumah setelah 1tahun berlalu.selama setahun itu, pengajian bisa dibilang tidak berkembang sama sekali bahkan seperti mati suri. karena muridnya tidak bertambah dan terkadang libur karena banyak nya kegiatan sekolah atau uzur lain.kami rasakan tahun itu sangat berat apalagi kami baru berumah tangga dan lahirnya anak pertama kami. Tetapi Alhamdulillah, dengan izin Alloh semua bisa kami lewati.tujuan utama kami lah yang membuat kami untuk beristiqomah mengajar. Sampai suatu hari kami bermimpi berjumpa dengan Rosululloh saw bersama Nabi Khidir as. Di dalam mimpi itu Rosululloh membawa sebuah kursi kecil dari kayu berukiran sangat indah yang konon selalu beliau pakai untuk mengajar para sahabat(wallohu a'lam). Beliau menyuruh kami untuk menyerahkan nya kepada KH Husein Ilyas (semoga selalu dalam rahmat Alloh swt). Nabi Khidir pun juga berwasiat apabila kami ingin bertemu beliau agar kami menemuinya di suatu tempat (sambil menyebut nama tempat itu) .setelah terbangun, beberapa hari kemudian kami bersilatur rahim kepada KH Husein Ilyas untuk menyampaikan pesan Rosululloh tersebut. Sebenarnya di dalam hati kami timbul kebimbangan, apakah mimpi itu betul apa tidak? Tetapi itu cuma sebentar karena kami merasa mengemban amanah dan amanah itu harus di sampaikan apapun resikonya. Setelah kami menyampaikan hal itu kepada kyai, tiba-tiba kyai yang terkenal kasyaf ini berdiri lalu mendekat.jujur,saat itu kami siap di tampar oleh beliau.tetapi di luar dugaan, beliau hendak memeluk kami dan dengan sedikit berkelit kami berhasil menghindar yang hasilnya kami berhasil membungkuk,memegang tangan beliau, lalu mencium tangan itu. Beliau tampak bahagia sambil menjelaskan makna mimpi itu.di kesempatan itu kami meminta ijazah Rotibul hadad dan izin untuk mengajarkan nya.dan kyai bilang mengajarlah dengan apapun yang kami punya lalu mengijazahi semuanya. saat pulang, kami sempat berpikir maksud perkataan kyai.sebenarnya kami meminta ijazah Rotibul hadad itu untuk bisa di wariskan atau di ajarkan kepada anak cucu .sebab kami merasa tidak ada harapan mengajar kembali walau niat untuk itu tetap membara.sampai kemudian datanglah beberapa anak minta di ajari mengaji sampai saat ini.
Kami mempunyai motto, "SEDERHANA TAPI BERKUALITAS ".kami kerjakan yang kecil dan tampak sepele menurut pandangan masyarakat.karena ,bagaimana bisa mengerjakan yang besar kalau yang kecil saja tidak sanggup?dan untuk merubah masyarakat agar sesuai tuntutan Rosululloh saw , maka harus memulai dari diri sendiri dulu .dari seperti cara makan, duduk, mandi dan sebagainya.dan seperti sholat Awwabin, dengan waktu yang sedikit dalam mengerjakan nya tetapi di setarakan Alloh seperti ibadah 12 tahun.
Asas kami, "BERTAUBAT DAN BERSYUKUR ".karena menurut kami, perjalanan manusia itu berlandaskan 2 hal tersebut.dan itu pantas untuk kita jadikan sebab dalam beribadah kepada Nya, pantas kita buru dan pantas kita pegang ketika kelak menghadap padaNya.
Setelah pembangunan tempat khusus mengaji selesai dengan di tandai kedatangan Rosululloh saw dalam mimpi kami lagi di mana beliau datang lalu melepas jubah beliau yang berwarna coklat dan menyelimutkannya pada bangunan baru itu yang mana seluruh bangunan tersebut tertutup rapat oleh jubah beliau. kami sebut bangunan itu sebagai zawiyah ar ribath,tempat mengaji dengan mengikatkan diri pada ketaatan kepada Alloh dan Rosul-NYA. dan di resmikan tanggal 6 juni 2013 bertepatan dengan isro' mi'roj, maka kami tetapkan setiap isro' mi'roj sebagai hari lahir majelis.
Harapan kami, dengan adanya majelis ini.akan lahir generasi islam yang berbudi luhur,berakhlak mulia, berpikir sederhana tetapi cerdas dan dimanapun selalu ingat sebagai santri yang Awwabin.santri yang kembali, santri yang selalu bertaubat dan kebanggaan orang tua, agama bahkan bangsa.santri yang menjadi semacam virus kebaikan yang bisa menulari lingkungan di sekitar nya. Jangankan hidupnya,dalam keadaan sudah wafat pun tetap memberi manfaat kepada yang lain sebab ada hadits Nabi saw;bahwa jenazah orang yang bertaubat akan menghentikan azab bagi ahli kubur di sekitarnya selama 41 tahun. Semoga kami dan santri -santri istiqomah menjadi santri Awwabin sampai mati. Aamiin.
Wallohu a'lam
Author:pari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar