Selasa, 27 September 2016

Bayi-bayi ajaib



Dari Abu Hurairah Ra. Dari Nabi Saw, beliau bersabda : “ Tidak ada bayi yang bisa berbicara kecuali tiga yaitu Nabi Isa Putra Maryam, dan bayi yang menyelamatkan Juraij.
Juraij adalah seorang laki-laki yang sangat rajin beribadah serta ia membuat Biara dimana ia selalu berada didalamnya. Suatu hari ibunya datang sedangkan ia baru sholat, lalu ibunya memanggil “Wahai Juraij”. Ia berkata dalam hati “Wahai Tuhan, ini ada ibuku tetapi saya baru sholat”. Ia meyelesaikan sholatnya dan ibunya pulang. Esok harinya ibunya datang lagi dan ia sedang sholat, ibunya memanggil lagi “Wahai Juraij”. Ia berkata dalam hati lagi “Aduh Tuhan ini ada ibuku tetapi saya baru sholat”. Ia meyelesaikan sholatnya. Esok harinya ibunya datang lagi dan ia sedang sholat, ibunya memanggil  “Wahai Juraij”. Ia berkata dalam hati lagi “Aduh Tuhan ini ada ibuku tetapi saya baru sholat”. Lagi-lagi ia menyelesaikan sholatnya. Kemudian ibunya berdoa : “Wahai Allah, janganlah Engkau mematikan Juraij sebelum ia berurusan dengan pelacur”. Juraij memang salah seorang Bani Israil yang terkenal tekun beribadah. Waktu itu ada perempuan jahat yang cukup cantik berkata : “Seandainya kamu sekalian menghendaki, saya sanggup menguji Juraij”. Kemudian perempuan itu datang dan menganggu Juraij, tetapi ia tidak tergoda sedikitpun. Perempuan itu datang kepada seorang penggembala dan diajaknya ke Biara Juraij serta mengajaknya berbuat zina dan penggembala itupun berbuat zina sehingga perempuan itu mengandung. Ketika perempuan itu melahirkan seorang bayi, ia berkata : “Bayi ini adalah hasil persetubuhanku dengan Juraij”. Kemudian orang-orang Bani Israil datang kepada Juraij dan memaksanya untuk turun serta dirobohkanlah Biaranya itu dan mereka memukulinya. Juraij berkata : “Kenapa kamu sekalian berbuat seperti ini ? Mereka menjawab : “Engkau berbuat zina dengan pelacur ini hingga melahirkan seorang bayi. Juraij bertanya : “Mana bayinya ?” mereka membawa bayi itu dan Juraij berkata : “Tunggulah dulu saya akan sholat. Juraij pun sholat dan ketika telah selesai, Juraij datang kepada bayi itu dan dipijatlah perut bayi itu sambil bertanya : “Wahai bayi siapakah bapakmu ?”. Bayi itu menjawab : “Si Fulan yang penggembala itu.” Orang-orang Bani Israil terus mencium dan minta maaf kepada Juraij serta berkata : “Kami akan mrmbangunkan sebuah Biara dari emas untuk kamu”. Jawab Juraij : “Jangan, bangunkanlah kembali biara dari tanah sebagaimana semula”. Maka mereka pun membangunkan biara untuk Juraij.

Kamis, 15 September 2016

GUS DUR DAN MBAH YAI



Suatu saat Ustadz Jawa silahturrahim ke Mbah Yai dan diterima diruang tamu sambil lesehan, didalam ruang tamu tampak beberapa orang yang datang dengan berbagai keperluan. Ditembok ruang tamu terpajang foto Gus Dur bersama Mbah Yai saat Gus Dur sowan dan masih menjabat sebagai Presiden RI, Ustadz Jawa bertanya perihal foto tsb. Mbah Yai bercerita, “ Saat Gur Dur menjabat Presiden, tanpa konfirmasi lebih dahulu. Tiba-tiba ada mobil panther memasuki halaman dan keluarlah Gus Dur bersama rombongan yang terdiri dari para putra Kyai dan beberapa wartawan”. Seperti biasa, Mbah Yai menyambut Gus Dur dengan akrab  diruang tamu. Beberapa kameramen mulai mengabdikan momen itu dengan jempretan kameranya, tetapi anehnya, dari sekian banyak kamera, tidak satupun yang bisa digunakan. Mereka tidak tahu peyebabnya, mereka kebingungan karena yang mereka tahu kamera-kamera itu tadinya baik-baik saja. Mbah Yai tahu hal itu “ Mas-mas kameranya tidak berfungsi ya ?”.  “ Iya Kyai, tidak tahu kenapa ”,jawab mereka, “ Tentu saja tidak bisa, kalian kan tadi belum bersalaman denganku kan ? Lha wong, listriknya disini ”, jawab Kyai sambil menunjuk telapak tangan kanan beliau, Gus Dur atas nama rombongan meminta maaf apabila ada ketidaksopanan jama’ahnya kepada Mbah Kyai. Mbah Kyai menjawab, “ Inilah kehebatan Kyai-kyai Mojopahit, Gus”. Yang disambut dengan tawa para hadirin, Mbah Yai bertanya lagi “ Sampeyan jauh-jauh kesini itu ada apa, Gus”. Gus Dur berkata “Kyai saya kesini mau becerita, “dihari kiamat nanti ada seorang laki-laki yang kecil tubuhnya ( Mbah Yai berkata, Rasa-rasanya aku akan disindir Gus Dur ini”.  Ustadz Jawa dan tamu tertawa karena kebetulan Mbah Yai ini bertubuh kecil ). Laki-laki ini divonis masuk surga, maka berjalanlah ia menuju surga. Tiba-tiba datang seorang wanita memprotes keputusan Alloh itu, ia mengaku sebagai istrinya. Laki-laki yang menjadi suaminya itu telah menyakiti hatinya karena telah memadu dirinya dengan wanita lain. Laki-laki itu pun mengakuinya dan diseretlah ia menuju neraka. Ditengah perjalanan, malaikat yang menyeret laki-laki itu dihadang seorang perempuan, ia mengaku sebagai istri keduanya, terjadilah perdebatan sengit antara perempuan itu dengan malaikat. Wanita itu berkata “Hai malaikat, suamiku ini telah menolongku dengan mengawiniku dari lubang perzinaan, dan sudah sepantasnya ia masuk surga karena perbuatannya itu, bukan malah sebaliknya masuk neraka”. Karena tidak ada jalan keluar yang disepakati. Maka malaikat itu mengadu kepada Alloh. Dan Alloh pun memenagkan perempuan itu lalu membawanya menuju suraga. Semua tak tahan untuk tertawa apalagi Mbah Yai, karena semua tahu Mbah Yai mempunyai 4 istri. Akhirnya Gus Dur mendekat pada Mbah Kyai, “Kyai, orang yang beristri lebih dari satu itu ternyata tidak bisa masuk neraka”. Semua akhirnya tertawa lepas, ramai kedengarannya tapi tetap syahdu karena yang tertawa adalah santri-santri yang benar-benar santri bukan penonton parodi komedi, kata Mbah Yai kepada temannya “ ealah, Presiden jauh-jauh kok cuma ingin ceita itu doang. Tapi kalau tidak begitu, bukan Gus Dur namanya.

Berzina, tidak apa-apa bagi ahli hakekat ?


  Suatu hari Kyai Slamet yang menyamar mendatangi beberapa orang yang sedang berkumpul. Dilihat dari jauh, orang-orang itu kadang-kadang mendengarkan dengan serius salah seorang yang lebih tua berbicara. Kadang-kadang mereka tertawa-tertawa. Setelah Kyai Slamet bergabung, Orangtua yang berumur sekitar 50 an meliriknya dan terus membicarakan perihal ilmu Hakekat dan berbagai keramat yang dimiliki pengamalnya. Ternyata orangtua ini adalah salah satu pentolan jama’ah yang mendalami ilmu Hakekat, ilmu yang sangat tinggi dalam islam. Ia tampak berusaha agar orang-orang disekitarnya itu bergabung dengan jama’ahnya. Ia menjelaskan kalau orang Hakekat itu tidak perlu sholat, puasa Ramadhan, dsb. Karena mereka sudah menemukan Allohnya. Kyai Slamet diam saja, dalam hatinya berkata “ Hilang kemana Alloh kok sampai ditemukan ??”. Beberapa orang mulai tertarik dengan ulasan orangtua itu, yang akrab dipanggil abah. Apalagi ketika Abah menceritakan pengalaman-pengalamannya berzina dengan beberapa wanita. Orang-orang matanya berbinar-binar sambil tertawa-tawa. Kyai  Slamet bertanya, “Lho, Bah Berzina kan tidak boleh ?”. Si Abah melotot lalu berkata “ Kalau sampeyan tidak tahu ilmunya maka itu zina namanya ” Kyai Slamet binggung, ilmu apaan yang bisa merubah haram jadi halal, kalau urusan begituan ?”. Abah menjawab, “ Belajarlah padaku, belajarlah padaku”. Lalu Abah mulai menceritakan sedikit caranya yang didenarkan dengan antusias dan serius oleh orang-orang disekitarnya. Semua tersenyum-senyum dan tampaknya berpikir untuk bergabung dengan jama’ah Abah. Selain ke Alloh cepat, tidak perlu susah-susah sholat, ditambah bonus begituan yang memikat. Kyai Slamet mendekat ke Abah sambil senyum-senyum. “ Bah, kalau itu ku praktekkan ke anak gadismu berarti gak apa-apa ya ?” Kyai Slamet beranjak pergi meninggalkan Abah yang tampak tolol terdiam. Sedang orang-orang saling berpandangan menunjukkan keduannya

Senin, 12 September 2016

MANUSIA YANG DIPILIH TUHAN



            Dalam halaqoh, beberapa murid kasak kusuk berbisik membahas sesuatu yang ingin mereka tanyakan kepada Kyai Slamet, tetapi enggan pada guru guru mereka itu, Kyai Slamet yang sejak tadi sibuk sendiri merapikan kitab-kitab dan melihat jadwal-jadwalnya tiba-tiba bertanya “ada apa?”. Sambil tetap melanjutkan kesibukannya tanpa menoleh kepada santri-santrinya. Salah satu santri berkata” Yai, dalam banyak kesempatan. Panjenengan (kamu) kok sering mewanti-wanti kami untuk membiasakan agar tidak gampang mengeluh dan agar kami selalu tawadlu’ merendahkan diri?”. Kyai Slamet berhenti lalu berkata, “ aku berharap agar kalian-kalian menjadi manusia pilihan Tuhan, dulu Alloh pernah bertanya kepada Nabi Musa as kenapa IA mengangkatnya menjadi Nabi? Nabi Musa tidak tahu. Alloh pun berfirman, “Ingatkah kau Musa, ketika AKU mencerai-beraikan domba-domba mu yang kau gembala. Kau dengan sabar tidak mengeluh mengumpulkan mereka satu persatu, itu penciptaan manusia yang akan dijadikan dari apa, maka Api, Air, Angin bergejolak menujukkan kekuatan mereka agar dipilih menjadi bahan penciptaan manusia, hanya bumi saja yang terdiam, ketika ditanya” Wahai bumi, kenapa kamu terdiam?. Bumi menjawab, “ Apalah saya ini, saya hanya tanah yang tidak punya apa-apa untuk ditunjukkan”. Karna kerendahan hati bumi, maka tanah pun dipilih Tuhan sebagai bahan baku manusia.

UZLAH TERTINGGI


            Suatu hari, Kyai Slamet menerangkan ke-eratan hubungan antara Syariat dan Tarekat. “orang yang cuma memperbagus Syariat itu seperti orang yang mati, seperti jasad tanpa ruh. Begitu juga orang yang cuma memperdalam Tarekat tanpa memperdulikan Syariat, seperti roh gentayangan karena punya ruh tapi tidak berjasad. Kedua hal itu saling mengisi, ada wadah ada isinya”. Salah satu audiens menyela “Gus. Tapi saya tidak tertarik belajar tarekat. Karena didalam tarekat ada ritual yang disebut uzlah, menyendiri ketempat sunyi untuk berdzikir kepada Allah dalam jangka waktu tertentu. Padahal saya tidak bisa meninggalkan pekerjaan dan keluarga saya”. Kyai tersenyum, “kalau begitu anda bisa memilih menjalankan uzlah yang tertinggi”. Audiens itu bingung “lho ada tingktan-tingkatannya ya, Gus. Yang uzlah biasa saja tidak mampu apalagi yang tertinggi, malah gak sanggup saya”. Kyai Slamet berkata, ”Al Imam Al Quthub Habib Abdullah bin Alwi Al Hadad, Tarim Hadramaut berkata ketika ditanya tentang hal ini, bahwa uzlah tertinggi itu jasadmu bersama manusia, tetapi batinmu bersama Alloh. Jadi sampeyan tetap beraktifitas, bersosialisasi seperti biasa tetapi lebih bemutu karena semua hal yang sampeyan kerjakan tadi tidak menghalangi bahkan mendukung agar sampeyan dan Alloh terus berhubungan setiap waktu”. Para hadirin manggut-manggut. Kyai Slamet meneruskan “ pengamal Tarekat itu tidak eksklusif kesannya, malah terbuka orangnya, kenapa?? Karena katak didalam tempurung akan selalu merasa besar sendiri, alim sendiri, suci sendiri, tinggi sendiri, dan ia merasa tidak ada yang sanggup seperti dia dalam menggapai maqom yang menurutnya sudah tinggi di hadapan Alloh, padahal ketika Alloh mendatangkan ujian kecil seperti kedatangan wanita cantik, imannya dengan segera ia tinggalkan, dzikirnya tak karuan dan efeknya pikiran dan hatinya terisi angan-angan nafsu lalu berubah menjadi mesum. Parahnya, ia terus mersa benar karena ia betul-betul menjadi katak”. Hadirin pun tertawa dan bersama-sama Kyai Slamet serentak mengucap Naudzubillahi Min Dzalik

INGIN KASYAF



Seseorang bertanya kepada Kyai Slamet, “ Gus, bagaimana sih caranya agar saya bisa melihat hal-hal ghaib ?” Kyai Slamet tertawa kecil, “ Buat apa ?”. Orang itu menjawab “ Ya biar seperti Wali-walinya Alloh itu Gus. Mungkin dengan hal itu saya bisa menolong masalah-masalah yang dihadapi orang lain”. Kyai Slamet terdiam, bergumam lalu manggut-manggut sendiri kemudian ia menatap orang dihadapannya dari atas ke bawah lalu dari bawah ke atas “ Baiklah, karena yang sampeyan minta itu penglihatan. Maka mata sampeyan harus dilatih dulu ”. kata Kyai Slamet. Orang itu heran “Maksudnya gimana, Gus ?”. Kyai Slamet menerangkan, “ Kalau ada orang lain tertimpa musibah, mata sampeyan harus benar-benar melek (mebuka mata) lalu segera merespon untuk menolongnya semampu sampeyan, ingat !! harus ikhlas”. Orang itu dengan wajah berseri-seri, “ Cuma itu, Gus ?”. Kyai Slamet tersenyum “ Iya, Cuma itu !”.

AHLI THORIQOT PELUPA, ITU WAJAR !!!



Beberapa hari ini, Kyai Slamet dilanda kegusaran. Ia tidak mengerti apa yang sedang terjadi pada dirinya, akhir-akhir  ini ia sering lupa pada sesuatu yang ia hafal dan kenal sebelumnya. Untuk mengingat sesuatu, ia harus menunggu sejenak dan berusaha dengan keras agar ia mengingat nama atau hal-hal yang ia maksud tersebut.
Agar tidak berlarut-larut dan menjadi bebannya, Kyai Slamet pun sowan (datang ) kepada gurunya, Ki Bagus Burhan. diruang pendopo yang tidak terlalu besar, Kyai Slamet duduk tawadlu dihadapan gurunya dan mengutarakan masalahnya. Ki Bagus, dengan tenang dan penuh perhatian mendengarkan Kyai Slamet mengutarakan persoalannya. Lalu Ki Bagus bertanya “ Sejak kapan kamu mengalami ini ? ” Kyai Slamet menjawab “ Seingat saya, tidak lama setalah baiat Thoriqoh, mulai terbiasa melafalkan asma-asma Alloh, Awalnya lisan, lalu batin saya mulai ikut menyebut-menyebut Nama-nama Alloh. Mulanya saya menguasai dzikir-dzikir itu, tetapi lama-kelamaan saya rasakan dzikir-dzikir itu yang menguasai saya. Lambat laun saya rasakan, kok sekarang saya menjadi pelupa ”. Ki Bagus Burhan bertanya “ Maaf nak, namamu siapa ? ” Kyai Slamet tersentak “ Lho Ki Bagus ini bagaimana, saya sudah nyantri 10 tahun pada Ki Bagus, kok Ki Bagus masih belum hafal-hafal kalau nama saya Slamet ?’ Ki Bagus menjawab “ Jangankan kamu yang baru 10 tahun ngaji padaku, Met. Dulu Syekh Abu Yazid Al Bisthami pun juga lupanama santrinya padahal sudah belajar selama 25 tahun. Si santri protes dengan sikap Syekh Abu Yazid, tapi apa yang dikatakan Syekh Abu Yazid ? “Nak, ketika nama Alloh terpatri kedalam hatiku, semua nama-nama selain nama-NYA keluar dalam hati dan ingatanku ”. Kyai Slamet melongo, ia terdiam seribu bahasa. Ia mengingat apa yang dikatakan gurunya tersebut memang sama persis dengan yang dialaminya. Ki Bagus berkata “ Nak, Ahli Thoriqoh itu ahli menyebut-nyebut nama Alloh,  jadi wajar kalau ia pelupa dengan hal-hal selainNYA.