Dua orang berbincang tentang amaliah mereka,terutama tentang sholat dhuha.beberapa fadhilah sholat pun mereka bahas dengan semangat.
Mendengar percakapan mereka,Gus datang lalu segera duduk,"Wah,bapak-bapak semangat sekali ngobrolnya". Dua orang itu senyum-senyum malu,"Iya Gus,untung kita menjadi umat islam.banyak manfaatnya apalagi hanya mengerjakan sholat dhuha".Gus menjawab,"Tapi maaf bapak2,orang yang gemar sholat dhuha itu para pendosa dan pengemis lho!".bukan main terkejutnya 2 orang ini,"kok begitu Gus".Gus berkata,"bukankah Nabi saw bersabda bahwa hanya orang yang benar2 bertaubat yang mampu menjaga dhuha.dan orang bertaubat itu pastilah orang yang merasa dirinya penuh dosa2.sedang orang2 yang merasa dirinya bersih dari dosa,maka ia tidak akan sampai untuk bertaubat dan mendawamkan dhuhanya.begitu juga yang bapak bahas fadhilah dhuha tentang rezki yang datang dengan deras dimana selalu diharap oleh orang2 miskin dan pengemis.apakah itu tidak boleh?,jawabnya boleh saja.tapi ketika diberi rezki oleh orang,kemudian kita belum berterimakasih padanya tapi tetap mengharap orang itu memberi rezki lagi pada kita,bukankah kita seperti kera yang tak tahu bersyukur?ingatlah bapak2,kalian bisa melakukan dhuha apalagi diistiqomahkan oleh Tuhan bukankah itu rezki yang sangat besar?apakah kalian sudah bersyukur tentang hal itu?,belumkan???.jalani saja semua sesuai kehendakNYA lalu penuhi dadamu dengan rasa cukup dan menerima apa adanya,maka kalian akan merasa orang yang kaya sehingga sholat dhuha kalian tidak untuk meminta tapi untuk bersyukur.sholat dhuha kalian akan mengajarkan pada kalian untuk tidak sok suci,sebab kalianpun pendosa".mereka pun terdiam,mereka tersadar bahwa ternyata ibadah mereka selama ini bukan menyembah Tuhan tapi memaksa Tuhan memenuhi hasrat mereka.
(pari 20hyg19)